8 Mei 2024

TULUNGAGUNG

Berita DaerahTULUNGAGUNG

Malang-Jejakjurnalis.com Galian C: Rambu Kelas Jalan III Terpasang, Pengusaha Tambang Nekat Langgar Aturan?

 

Tulungagung  – Polemik tambang galian C di Desa Tulungrejo, Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Tulungagung pasca hearing dengan Bupati Tulungagung masih berbuntut panjang. Pasalnya, setelah hearing itu Dinas Perhubungan (Dishub) memasang rambu rambu kelas jalan tiga untuk kendaraan yang melintas.

 

Padahal, dump truck yang setiap hari lalu lalang mengangkut hasil tambang itu diyakini bermuatan diatas 10 ton atau bahkan jauh diatas ketentuan yang diijinkan, yakni 8 ton.

 

Ironisnya, meski telah dipasang rambu rambu kelas jalan tiga (3), namun truck truck yang melalui jalan itu terlihat sama sekali tidak mengurangi muatannya.

Ketua Ormas Laskar Merah Putih (LMP) Markas Cabang Tulungagung, Hendri Dwiyanto mengatakan, Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ)  dilokasi itu telah melakukan sosialisasi pemasangan rambu selama 30 hari. Jika melihat dokumentasi yang ada, yakni tanggal 21 Februari 2023, maka masa solisalisasi berakhir pada tanggal 21 Maret 2023.

 

“Berdasarkan pantauan LMP dan LSM Gerak, selama masa sosialisasi itu ditemukan fakta, bahwa: angkutan bahan tambang masih terus dilakukan oleh pengusaha tambang galian C, dengan menggunakan dump truck yang diduga over tonase / kelebihan muatan,” ungkap Hendri, Senin (27/03/23).

 

Tidak hanya itu, tanah yang menempel di ban dump truck  dan yang berjatuhan dari bak truk yang kelebihan muatan telah mengotori  aspal sepanjang jalan yang di lalui. Sehingga, selain telah merusak jalan juga mengakibatkan jalan menjadi licin ketika turun hujan. Kondisi yang demikian, sangat berpotensi besar terjadi kecelakaan lalu lintas. Khususnya bagi pengguna kendaraan roda dua.

 

“Sikap pengusaha tambang dan pengusaha dump truck itu telah nyata-nyata  meremehkan dan tidak menghargai serta tidak patuh tehadap kebijakan Pemerintah Daerah yang telah memasang rambu-rambu lalu lintas untuk ketertiban dan keselamatan,” ujarnya.

 

Berdasarkan fakta-fakta yang telah diuraikan, Ormas LMP bersama LSM Gerak meminta kepada Forum LLAJ untuk  melakukan razia penegakan hukum tehadap dump truck yang melanggar rambu rambu itu. Baik kelengkapan STNK, uji KIR, maupun SIM pengemudi.

 

Hendri juga menyebut, mestinya ada kewajiban kepada Pengusaha membersihkan jalan yang kotor karena lumpur dan bertanggung jawab mematuhi semua aturan yang telah ditetapkan oleh Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

 

“Hal ini menimbulkan keresahan di masyarakat. Sebagai tahap awal kami bersurat kepada Dinas Perhubungan dan Satlantas Polres Tulungagung agar pihak pihak terkait menegakkan aturan yang ada,” tambahnya.

 

Saat ditanya  mengenai langkah lanjutan, misal aksi demo dengan turun ke jalan jika hal itu terus dibiarkan, ketua LMP itu mengatakan, untuk melawan arogansi pengusaha tambang bisa jadi dilakukan.

 

Dari Beberpa LSM termasuk LSM Gerak dari Kediri siap bekerja sama untuk mencegah dump truck yang berasal dari area tambang yang berpotensi merusak jalan raya tersebut memasuki wilayah hukum Kabupaten Kediri.

 

 

“Bukan hanya demo, bahkan kami siap untut turut serta membantu Pemerintah Daerah dalam kegiatan Razia penegakan hukum,” katanya.

 

Namun demikian, Ormas Laskar Merah Putih juga mengucapkan terima kasih  dan  apresiasi atas dukungan nyata  yang diberikan oleh Dinas Perhubungan Kabupaten Tulungagung dan Satuan Lalu Lintas ( Satlantas ) Polres Tulungagung. Mereka telah menunjukkan bukti nyata kepedulian terhadap keluhan dan aduan dari masyarakat.

 

Sebelumnya, melalui surat balasannya kepada LMP Dishub menyatakan, bahwa: Perihal evaluasi dan penindakan sesuai tugas dan fungsinya telah melakukan pemasangan perlengkapan jalan berupa rambu kelas jalan Tiga (3) dilokasi tersebut.

 

Ketentuan rambu itu meliputi larangan masuk bagi kendaraan dengan ukuran lebar melebihi 2100 millimeter, ukuran panjang melebihi 9000 milimeter, ukuran tinggi melebihi 3500 milimeter dan muatan sumbu terberat tidak melebihi 8 ton.

 

Berkaitan dengan hal itu, dalam suratnya Dinas Perhubungan juga menyampaikan akan berkordinasi dengan Satlantas Polres Tulungagung dan Dinas PUPR Kabupaten Tulungagung sebagai sesama anggota dalam forum lalu lintas dan angkutan jalan (LLAJ). Selanjutnya bisa diambil tindakan untuk melakukan pengawasan dan penertiban terhadap kendaraan yang melanggar rambu larangan kelas jalan yang telah terpasang pada lokasi Tempat itu.

[fer/red]

Pengusaha Tambang Nekat Langgar Aturan

Berita DaerahHukum & KriminalTULUNGAGUNG

TULUNGAGUNG ( Jejakjurnalus.com ) – Polres Tulungagung, Polda Jatim berhasil mengungkap pelaku penganiayaan yang mengakibatkan meninggalnya seorang pengamen, yang jasadnya ditemukan di Kelurahan Jepun. Saat ini pelaku dilakukan penahanan untuk proses hukum lebih lanjut.

Kapolres Tulungagung AKBP Eko Hartanto, SIK, MH, melalui Waka Polres Tulungagung Kompol Dodik Tri Hendro Siswoyo, SH, SIK, MIK, saat Pers Rilis membenarkan telah melakukan pengungkapan kasus penganiayaan yang menyebabkan korban MD. Rabu, 15 Febuari 2023

Pelaku berinisial MIM, umur 23 tahun warga Desa Jambon Kabupaten Ponorogo ditangkap saat berusaha melarikan diri ke, wilayah Karanganyar, Jawa Tengah tepatnya di Jalan Raya Solo Seragen Kelurahan Brujul Kec. Jaten Kab Karangayar.

“Pelaku sudah diamankan, sudah diperiksa dan ditetapkan tersangka,” ujar Kompol Dodik, Rabu (15/02/2023).

Sebelumnya, pengamen asal Kecamatan Tulungagung ditemukan meninggal di depan pintu gerbang lembaga pendidikan di Kelurahan Jepun, Tulungagung.

Dan dari hasil autopsi yang dilakukan tim forensik RSUD dr Iskak, ditemukan luka akibat benda tumpul di bagian kepala korban dan terjadi pendarahan otak.

“Saat dilakukan olah TKP di lokasi kejadian, Polisi menemukan barang bukti gitar milik korban dan tersangka dalam kondisinya rusa,”ungnkap Waka Polres.

Pelaku melakukan penganiayaan terhadap korban karena saat pesta miras bersama korban, saat menyodorkan miras kepada pelaku, miras tersebut tumpah dan mengenai tubuh pelaku, hingga pelaku emosi dan melakukan penganiayaan terhadap korban.

Usai melakukan penganiayaan terhadap korban, pelaku berusaha pergi dari Kabupaten Tulungagung dengan menumpang truk dan sempat berhenti di perempatan Durenan Trenggalek untuk mengamen, dan menumpang truk lagi sampai ke Ponorogo dan mengamen lagi.

Saat istirahat pelaku melihat sosmed ada berita pengamen di Jepun Tulungagung ditemukan meninggal Dunia dan pelaku berfikir yang meninggal adalah temannya yang dianiaya. Sehingga pelaku berusaha melarikan diri dengan menumpang truk ke Wilayah Karanganyar Jawa Tengah

Karena kemalaman pelaku berisitirahat di emperan toko, saat beriistirahat tersebut pelaku disergap oleh Petugas Buser Polres Tulungagung.

Barang bukti yang berhasil diamankan Hasil Visum Et Repertum, 2 buah gitas pecah milik tersangka dan pelaku, 1 buah kasos milik pelaku yang kena siram miras oleh korban.

Atas perbuatanya pelaku dijerat dengan pasl 351 ayat 3 KUHP, tentang barang siapa melakukan penganiayaan jika perbuatan itu menjadikan mati orangya dengan ancaman hukuman penjara selama 7 tahun. Dan dilakukan penahanan di Rutan Polres Tulungagung.( Wic )

Terduga Pelaku Penganiayaan Yang Sempat Kabur Berhasil Ditangkap Polres Tulungagung

Berita DaerahHukum & KriminalNasionalTULUNGAGUNG

TULUNGAGUNG ( Siaptv.com ) – Respon cepat keluhan masyarakat saat digelar Jumat Curhat pekan lalu, Polres Tulungagung Polda Jatim menggelar razia di malam hari pada titik – titik rawan gangguan kamtibmas sesuai informasi warga.

Hasilnya, sebanyak 62 unit Roda 2 dan 1 Roda 4 disita Satuan Lalu lintas (Satlantas) Polres Tulungagung dalam pelaksanaan Razia malam minggu dan malam senin.

Dalam dua malam razia yang dilakukan di sejumlah wilayah diantaranya seputaran Alon – Alon kota, Jalan Abdul Fatah Pasar Wage, sepanjang jalan Pahlawan hingga jalan Jayeng Kusumo Ngantru dan area Pinka kecamatan Kota Tulungagung.

Kasat Lantas Polres Tulungagung AKP Rahandy Gusti Pradana melalui Kasi Humas Polres Iptu Anshori mengatakan, 63 unit kendaraan tersebut hasil dari razia dua malam berturut – turut.

Pada razia Sabtu (04/02/2023) malam ada sebanyak 39 unit R2 dan pada Minggu (05/02/2023) malam ada sebanyak 24 unit ranmor terdiri dari 23 unit R2 dan 1 unit R4.

“Dari hasil razia kami dua malam ada sebanyak 62 unit R2 yang kedapatan menggunakan knalpot brong dan 1 unit R4 kita lakukan penyitaan,” ujarnya,Senin (6/2).

Penyitaan 1 unit kendaraan R4 dilakukan karena kedapatan tidak memenuhi kelengkapan surat – suratnya.

Razia tersebut dilakukan dalam rangka untuk Harkamtibmas di wilayah Kabupaten Tulungagung.

Terlebih penggunaan knalpot brong dianggap berpotensi mengganggu bagi pengguna jalan lainnya dalam berkendara.

“Ini sebagai bentuk respon kami terkait banyaknya informasi dan aduan dari masyarakat saat Jumat Curhat pekan lalu bahwa masih banyaknya penggunaan knalpot brong yang digunakan balap liar dan arak – arakan sehingga dapat mengganggu bagi kenyamanan pengguna jalan lain maupun masyarakat,” ungkapnya.

Selanjutnya, Iptu Anshori mengatakan untuk puluhan kendaraan yang telah disita tersebut bisa diambil kembali oleh pemiliknya dengan syarat mengganti knalpotnya sesuai dengan standartnya serta memenuhi kelengkapan kendaraan lainnya dan menyelesaikan sanksi dendanya di persidangan.

“Unit bisa diambil kembali setelah pelanggar mengganti knalpotnya sesuai dengan standartnya dan memenuhi kelengkapan lainnya serta sudah menyelesaikan sangsi administrasinya,” tegasnya.

Razia serupa lanjut Iptu Anshori akan dilakukan secara kontinyu demi memberikan rasa aman bagi pengguna jalan dan masyarakat.

Untuk itu pihaknya terus menghimbau kepada masyarakat agar selalu mematuhi peraturan Lalu Lintas demi terciptanya Kamseltibcar Lalu – Lintas. ( Efn/ Arm )

Harkamtibmas, Polisi Amankan Puluhan Kendaraan R2 Berknalpot Brong di Tulungagung